Harapan adalah motivasi. Sesuatu yang membuat kita jadi bersemangat dalam menjalani hidup. Harapan juga nyawa bagi sebagian orang. Tanpa adanya harapan hidup kita tak lagi berwarna. Tak ada asa tak ada pula nyawa. Betapa luar biasanya sebuah harapan sampai-sampai seorang Stephen King, seorang novelis kenamaan Barat, mengatakan dalam The Shawshank Redemption seperti ini, “Satu hal yang tak bisa dikikis oleh apapun adalah harapan”. Sekali lagi, inilah kedahsyatan sebuah asa.
Seorang yang berputus asa dalam hidup adalah seorang tanpa harapan. Sedangkan seorang yang memandang hidup adalah satu kebahagiaan adalah ia yang dibekali oleh harapan dalam hidupnya. Ada asa tak mungkin putus asa. Tak ada asa sudah pasti putus asa. Hari ini kita bahagia, hari besok pasti ada harapan untuk mengulang kebahagiaan. Jika hari ini hanya ada sedih, esok hari kita tak lagi berani berharap bahagia. Ketika harapan kita pupus, akankah kita berani lagi untuk berharap?
Kita pasti pernah tersandung. Kita juga tentu pernah merasakan sakit karena terjatuh. Inilah satu latihan untuk kita maju dan berkembang. Masalah yang datang sebagai batu uji menjadikan kita berpikir untuk memilih. Menghindarinya atau melompatinya. Dengan kita melompatinya berarti kita telah menjadi lebih besar dari masalah yang besar. Setelah itu, asa kembali hadir. Asa pupus sebab kita tak mampu lewati batu rintangan itu.
Tentang manusia dan harapan, khususnya mengenai kepercayaan diri dan gairah dalam mengatasi kesulitan adalah merupakan elemen-elemen yang menyangkut tingkah laku atau tindakan dari tiap individu manusia yang secara umum disebut dengan kepribadian atau personality.
Unsur-unsur kepribadian yang pertama adalah pengetahuan. Ialah, sesuatu yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia, yang sadar dan secara nyata terkandung didalam otaknya. Yang kedua dari unsur-unsur kepribadian adalah perasaan. Artinya, sesuatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai suatu keadaan yang bersifat positif ataupun bersifat negatif. Dan yang ketiga dari unsur-unsur kepribadian adalah dorongan naluri. Merupakan suatu tindakan atau rasa keinginan seseorang yang mendalam, dengan didasari atas naluri atau instinct yang sangat kuat.
“harapan itu selalu ada bagi mereka yang tidak pernah berhenti berharap dan berusaha sampai akhir untuk mencapainya”.. Edwin D.
Sumber:
http://klosetide.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar